Perkara ini perkara yg kompleks karena menyangkut campur tangan diri dan Sang Pemilik Semesta, soal qadar dan takdir. Berbicara mengenai qadar sendiri merupakan sesuatu yg tidak dapat kita ikut andil secara masif yg meliputi kelahiran dan kematian seseorang, sedangkan takdir seperti jodoh sendiri kita punya turut andil yg cukup besar, berdasarkan garis langit sendiri dijelaskan bahwasanya yg baik akan mendapatkan yg baik begitu juga sebaliknya, baik sendiri disini sifatnya relatif untuk manusia dan mutlak untuk-Nya. Bagaimana tidak, kita sendiri sering menilai hal ini baik atau buruk lebih banyak menggunakan perasaan serta logika kita sendiri, kita tak melihat keterbatasan yg ada pada diri kita justru malah menembus sekat sekat yg seharusnya tidak kita tembus.
Baiklah agar lebih jelas arahnya pembahasan kali ini mengenai jodoh, jodoh berupa pasangan, kita ketahui kita ini diciptakan dari berbeda jenis agar saling mengenal, saling kolaborasi, dan saling memberi kabar baik kabar gembira ataupun sebaliknya. Mencari jodoh diwaktu yang tepat mungkin akan memberikan sesuatu yang baik, iya waktu turut andil serta dalam hal ini, misal kita memasuki fase peralihan dari usia remaja menuju dewasa dimana kita menemukan hal hal baru yang ternyata menarik perhatian kita, bagaimana saya bisa mendapatkan yang baik? Kalau ga dicari ga bakal dapat dong? Awalnya saya berpikir seperti itu, terjadilah kebodohan demi kebodohan yang sama sekali sia sia dilakukan karena rasa penasaran yang tinggi itu, hingga akhirnya rasa bosan serta resah pun datang, ketidakpuasan hadir dimana selalu mencari dengan kadar yang makin meningkat, semakin lama jika tidak dikordinir atau dihentikan akan jadi semakin tak baik, lalu saya evaluasi diri kemudian berpikir kenapa tidak diri saya sendiri yang menjadi baik versi-Nya, toh kita juga relatif dalam menilai seseorang, bagaimana saya bisa mendapatkan yang baik jika saya menggunakan metode metode yang rendahan serta tak baik menurut-Nya? Bukankah yang terbaik itu berasal dari-Nya? Memantaskan menjadi kunci bagaimana akan baiknya perkara ini, tanpa berlebihan sewajarnya saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar