Senin, 02 Desember 2019

SDA yg hadir

Indonesia merupakan negara yg kaya akan sumberdaya alamnya, tak terkuantifikasi oleh rasa dan waktu terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Ketika berbicara mengenai sumberdaya alam dan lingkungan kita berbicara mengenai pemanfaatannya, negara maju kita lihat mereka memiliki SDA yg tidak se wah Indonesia namun mereka memiliki SDM yg berkualitas dan ruang bagi SDM untuk mengembangkan diri demi Bangsa dan Negara.
Indonesia sebagai negara yg memiliki populasi manusia yg besar, dengan bonus demografi yg kini telah tiba sangat diharapkan antusiasmenya untuk peningkatan SDM dan ruangnya sehingga ledakan bonus demografi itu memberikan kemaslahatan bagi bangsa.

Sabtu, 07 September 2019

Patah Semangat



Pernahkah mengalami hidup yang seperti ini saja?
Tidak berkembang, tidak menuai sesuatu yg penting, biasa saja. Sebenarnya hidup ini muaranya kemana? Kenapa yg dilakukan seakan tidak berharga? Apa susahnya menghargai diri sendiri? Kenapa sesulit ini, apa bacaan bacaan yang kau baca itu tak membuatmu bergairah? Apa motivasi sekelilingmu tak memberikan energi padamu? Atau semua itu hanyalah suatu kesemuan belaka?
Membangun sesuatu yang telah mati, sulit sekali. Bagaimana mungkin seseorang yg telah mati semangatnya sedang terkubur dalam keheningan yang mencekam, mampu untuk bangkit lagi, sulit sekali untuk menumbuhkan semangat yang nyata itu, hanya kocehan semangat yang hilang muncul hilang muncul redup termakan oleh waktu. Bagaimana bangkit setelah matinya semangat ini, ingin sekali bangkit dan melanjutkan hidup normal kembali, kenapa sesulit ini, kenapa pikiran pikiran bodoh selalu hadir menghantui, hantu masa lalu terus datang seakan tak mau pergi, kenapa demikian, masa lalu tidak akan berubah sehebat dan sekuat apapun kita memikirkannya saat ini, ikhlaskanlah, belajarlah ikhlas, barangkali bisa mengobati rasa kegelisahanmu akan masa lalu itu, ingatlah apa yg telah ditakdirkan untukmu tidak akan pergi darimu begitupun sebaliknya, tetaplah semangat terus berkarya, lampaui dirimu sendiri.
Kalau bukan kau yang mengubah dirimu, lalu siapa lagi?
Kalau bukan kau yang menumbuhkan semangat pada dirimu, lalu siapa lagi?
Percayalah, kau percaya pada dirimu, yakinkan kau yakin pada kemampuanmu, jadilah seseorang yang menurutmu itulah yang inginkan.

Indahnya Widodaren


Pantai Widodaren terletak di Kabupaten Gunung Kidul, pantai ini menjadi salah satu pantai yang sangat indah gan, tapi sayangnya jalan menuju kesana nih agak susah karena belum di aspal, tapi gada perjuangan yang sia-sia coy, sepanjang perjalanan kesana kalian bakalan disuguhi pemandangan yang indah deh, bakal ketemu para petani yang ramah ramah juga. Sampai di pantainya juga lelah di perjalanan seakan hilang deh. Ayuk deh yang lagi di Jogja atau yang lagi cari tempat buat liburan yang seru, gada salahnya buat datang ke destinasi ini.


Menengok Jam Gadang


Jam Gadang merupakan salah satu wisata kota Bukittinggi Sumatera Barat, wisata ini terletak di pusat kota Bukittinggi, nah sesuai namanya jam gadang atau diartikan jam besar, pastinya ada jam di lokasi ini, jam yang besar, selain wisata jam gadang sendiri yang sangat instagramable ya, ada juga monumen Bung Hatta yang jaraknya gajauh nih dari tempat ini, So sekalian mengenang dan belajar gimana dulu Bung Hatta berjuang untuk Indonesia.

Pengunjung juga bakal disuguhin sama aneka kuliner dari penjual yang dagang di sekitar jam gadang sama toko cinderamata nih, mulai dari kaos khas bukittinggi sampai gelang-gelangan dan cinderamata lainnya, harganya relatif agak mahal sih, maklum lah ya namanya juga di tempat wisata, tapi kalo kalian jago bahasa minang bisa dipakai skill itu buat nurunin harga. Sekitar 500 meter dari wisata ini ada goa jepang nih yang merupakan goa peninggalan sejarah pada masa jepang, goanya masih terawat dengan cukup baik, lagi ada pembangunan si terakhir kesana, diatas goa jepangnya kita bisa duduk santai sambil ngobrol (bagi yang punya bahan dan pasangan obrolan) atau bisa foto foto pemandangan yang indah. Keren deh tempatnya, terus juga disini sejuk namanya juga di bukit yak, tinggi lagi.

Bagi yang lagi di Sumatera Barat atau yang mau liburan tapi bingung liburan kemana tempat ini recommended gan.

Pesona Masjid Agung Semarang

Masjid merupakan tempat ibadah dari umat muslim, bukan hanya sebagai sarana ibadah, masjid juga digunakan sebagai tempat belajar, dakwah, serta juga sebagai tempat wisata religi yang tentunya diharapkan dengan kunjungan seseorang melihat lihat serta beribadah di dalam masjid dapat menjadikan seseorang menjadi lebih baik lagi.

Setiap masjid memiliki ciri khas masing-masing, corak masjid di Indonesia sendiri memiliki keanekaragaman masing-masing dengan ciri-ciri baik itu menonjolkan arsitektur modern maupun tradisional. Salah satu masjid yang arsitekturnya membuat kita semakin memuji pada kebesaran-Nya yaitu masjid Agung Jawa Tengah, masjid ini terletak di Semarang, halaman masjid ini menyerupai masjid nabawi di Madinah, bangunan masjid yang megah ditambah dengan kenyamanan di dalam masjid itu sendiri karena di dalam masjid juga terdapat pendingin ruangan yang bekerja maksimal, serta ada juga peninggalan-peninggalan zaman dahulu, seperti alquran raksasa serta bedug.


Bagi yang sedang berada di semarang sangat dianjurkan untuk mengunjungi tempat ini, terutama kaum muslim dan muslimat. Terima kasih.

Pangling sama Pantai Gesing

Pantai mana yang keren buat menikmati sunrise dan sunset? Pertanyaan yang familiar di dengar ketika menjelang weekend ataupun musim liburan, memandang indahnya kejora surya yang terbit atau tenggelam tentu memiliki kesan yang tersendiri.

Yogyakarta sebagai kota yang tiap tahunnya ramai dikunjungi oleh wisatawan baik dalam negeri maupun asing memiliki banyak destinasi yang menarik salah satunya pantai gesing yang ada di kabupaten gunung kidul, tidak ada waktu khusus untuk datang kesini, apakah hendak datang pagi, siang, ataupun sore. Jarak dari pusat kota Jogja ke pantai ini cukup jauh, bila ditempuh dengan kendaraan pribadi sekitar kurang lebih 2 jam.

Nah bila kita ingin menikmati sebuah panorama ketenangan yang ada di pantai ini baiknya datang di pagi hari, matahari yang terlihat begitu jelas dengan pancaran sinarnya menghangatkan tubuh kita. Selain itu, banyak perahu nelayan ditepi pantainya yang habis digunakan untuk melaut, kita juga bisa berenang di pantai ini, selain itu bagi pecinta binatang laut di tepi pantai ini ada banyak karang dimana kita tak perlu payah-payah untuk berbasah-basahan karena ikan hias ataupun karang dapat terlihat jelas dari permukaan air.

Bila kalian lupa untuk bawa sarapan atau tidak mau ribet bawa makanan dari rumah, tenang aja di pantai ini banyak warga yang berjualan mulai dari Es Degan, gorengan hingga sarapan berat dan juga jajanan khas lainnya. Dari warung kita dapat menemukan view lain dari pantai ini.
Bagi kalian yang sedang berada di Jogja gak ada salahnya untuk mengunjungi Pantai Gesing ini, dijamin tidak menyesal deh.

Jumat, 06 September 2019

Tentang Seseorang #2

Kursi inipun sadar rupanya, berat yang tak sama lagi dengan sebelumnya, kakinya yang mulai melemah, berjalan sekian meter saja sudah kelelahan, rambutnya yang mulai keputih-putihan, kantong mata yang mulai membesar dan kerutan wajah yang menghiasi wajah tegas itu, terdiam membisu, bagaimana tidak?

Senja menjadi akhir? Akhir dari hari ini bukan? Lalu mentari pagi sebagai awal hari bukan? Bila begitu dalam posisi dimana kita sekarang?

"Pak, pesanan anda sudah disiapkan, mari silahkan" Ucap salah satu pelayan.

Ratusan kilometer akan kutempuh, kuatkah aku? Apa Jet yang kusewa akan bersahabat denganku, apa yang akan kukunjungi tetap sama dengan yang dulu? Di pedalaman hatiku terlibas tusukan ingatan, sudah berapa lama tak menginjakkan kaki disana? Malukah kau pulang? Tidak ada tempat terbaik di Dunia ini selain Ka'bah dan Keluarga, yg baik tentu banyak, yang berkesan keduanya lah.

Bayangan masa lalu tak lupa menyertai, tak perlu lagu sendu saja rasanya sakit sekali batin ini, bahasa ibu apa masih teringat dalam diri ini, ah tak perlu lah terlalu mengingatnya.

Teknologi mengubah semuanya, termasuk pola pikir, apalagi pola hidup, di usia yang harusnya sudah menikmati waktu dewasa ini namun banyak sekali remeh temeh yang harus terurus, ah lupakan saja pekerjaan itu.

"Kita transit sekitar 5 jam Pak sekalian isi bahan bakar"

Itukah dia? Kau? Apa yang dia lakukan disini? Sunshine?

"Sejauh Kaki melangkah, hati tetap ada disana, bolehkah aku menjangkaunya? Tentu tidak bukan?"

Rabu, 04 September 2019

Bangun Pagi, Jangan Tidur Lagi



Jujur aja, akhir-akhir ini pengin setelah bangun shubuh ga tidur lagi, kok susah sekali ya, barangkali dengan ditulisnya hal ini dapat menjadi tambahan semangat untuk mewujudkan impian itu.

Kenapa setelah bangun pagi kita dianjurkan buat ga tidur lagi? Banyak manfaatnya kayak kalo kuliah pagi kita jadi ga telat, terus tau gasih kalo pas pagi itu otak kita masoh fresh-freshnya, udara juga masih sejuk, buat cari-cari ide cocoklah di Pagi hari. Sebenarnya apasih masalahnya kenapa kalo kita udah niatin buat ga tidur lagi tapi kenyataannya susah buat nerapinnya, lebih kepada seberapa sadar kita sama diri kita, kebutuhan kita itu seberapa sebenarnya, kalau kita begadang sampe jam 3 terus baru tidur ya tubuh kita bakal nolak buat ga tidur lagi lah, kita bukan robot dan butuh istirahat.

Lebih pada manajemen istirahatnya si kayak kalo ada jeda kuliah siang bisa nyambi istirahat sebentar, tingkatin kualitas istirahatnya, jauhkan dari gangguan yang justru ngakibatin kita gajadi tidur, misal scroll twitter gitu, dan banyak kegiatan unfaedah lainnya.

Bangun pagi juga sebagai pembuka rejeki, gamau kan rejekinya dipatok ayam?
Intinya gimana kita manajemen diri aja si, menurut gw tidur pagi itu bikin pusing, bisa kesiangan ngampus, kurang-kurangin begadangnya kalo misal ga ngerjain sesuatu yang urgent banget, jaga kesehatan karena kesehatan itu nilainya tak ternilai.

Selasa, 03 September 2019

Tentang Seseorang



Pagi tadi saya sempat bingung, ketika hendak menuju kampus mengecek akun ig saya, ada seseorang yang tak dapat dicari alamatnya, sedangkan ketika menggunakan akun bisnis saya dapat kucari alamat tersebut, persepsi biarkan ku kubur dalam-dalam karena itu bukan hanya perihal hak saja, ada kewajiban yang juga harus dilaksanakan.

Tentang seseorang, yang datang eh dihampiri deng, entah kapan dia pergi, entah kapan dia menghilang, semua tampak samar-samar hingga waktu kan menjawab segala pertanyaan yang ada.


Ara, sebut saja begitu. 3 huruf di akhir namamu, entah kenapa ada getaran yang hadir ketika kusebutkan namamu atau tersebut nama itu dalam benakku, aku tak tahu, sungguh aku tak tahu. Apakah masih bisa untuk menemuimu Ra?

Ketika hati ini merasa kosong, begitu pula jiwa ini, bayanganmu kembali datang, mengisi ruang-ruang kekosongan itu, aku pun tak tahu? Bodoh sekali tak tahu apa-apa tentang hal itu. Masih ingatkah kau saat pertama kali kita bertemu? Tak sengaja bukan? Ketika kuputuskan untuk menuju kampung halaman Ibu, sekadar melepas rindu melihat nisannya, kemudian aku ingin kembali ke rumah, rumah kita hanya berbeda beberapa kilo saja, namun sayang kita baru mengenal setelah kita berada di kejauhan masing-masing. Aku datangi rumahmu, berbekal diri tak membawa apa-apa, bertemu dengan kedua orang tuamu sungguh menyenangkan, terlebih dapat menatap wajahmu, kilauan mata itu, ya masih aku ingat sampai sekarang, tutur katamu yang lembut, senyummu yang membuat hati ini tak bersinergi lagi. 

Banyak ekspektasi-ekspektasiku terhadapmu yang meleset dari apa yang kubayangkan, tentang kamu tentunya, tentang seorang wanita yang katanya tomboy, tentang seorang wanita yang pendiem namun ceriwis ketika telah dekat dengannya. Aku sadar, aku lelaki yang masih sangat jauh dari kekurangan, pelan-pelan kucoba mengobrol dengan papa dan mama mu,  begitulah panggilan darimu untuk kedua orangtuamu.

Dalam bayanganku, bertemu calon mertua akan lebih menakutkan ketimbang bertemu dengan dosen untuk sidang skripsi, atau bertemu dengan soal-soal ujian yang mematikan, ternyata tidak begitu juga, kami memiliki beberapa kesukaan yang sama. Tidak, tidak begitu, aku sebenarnya tidak ingin bernostalgia denganmu Ra, tapi hatiku memaksa tanganku ‘tuk menuliskan kalimat demi kalimat ini, biar nanti kita tahu dimana akhir perahu ini akan menepi, dimana kita tahu kapan pemberhentian ini akan berlabuh. Baiklah Ra, satu kesan yang aku rasakan adalah “Nyaman”, deg-degan ada juga sih, tapi rasanya pertama kali melihat wajahmu membuat hatiku nyaman, mungkin tidak dengan kau ketika melihatku, maklumlah wajahku ini pas-pasan. 

Mari kita lanjutkan pertemuan kita, ketika meminta ijin orang tuamu untuk mengajakmu jalan, aku yakin kau telah meminta izin terlebih dahulu, aku sedikit gugup terlebih tidak punya pengalaman yang memadai perihal tersebut, motor minimu menjadi saksi perjalanan kita, ya bisa dibilang keliling kota kecil Padang, menjadi bagian paling awal dari kisah perjalanan yang tak tahu akan kemana arahnya ini, sayang semesta tak mendukung saat itu. Ingatkah kau saat kita berteduh ketika rintik hujan datang menemani kita? Tentu kau takkan lupa bukan. Ketika motor mini itu terasa kecil sekali, atau memang aku yang terlalu besar. 

Ketika mencari tempat pemberhentian untuk buang air kecil, sementara hujan mengiringi perjalanan kita, entah kenapa bayangan itu sering sekali hadir, saat senyummu terpancar kulihat dari spion mini motormu. 

Bibir ini tak mampu menahan senyum ketika kuketik tulisan ini, namun apa daya aku juga tak mampu menahan perih yang hadir, tak tahu kau berada di belahan dunia mana kini, namun satu yang kutanamkan dalam diri, cinta akan menemukan jalannya, begitu juga bila memang telah ditakdirkan selanjutnya kita kan dipertemukan.

#TentangSeseorang01

Senin, 02 September 2019

Alasan


Setiap membahas kata ini apasih yang terlintas dalam benak kalian? Apakah sebuah hal yang positif atau sebaliknya? Dalam definisi saya alasan merupakan sebuah sanggahan dari seseorang terhadap sesuatu yang dilakukannya.

Benar salahnya sebuah alasan adalah sebuah perspektif tergantung siapa yang memandangnya, tidak ada alasan yang benar-benar salah dan tidak ada alasan yang pasti benar atau itu terpaksa dibenarkan, misalkan ketika kita pergi ke bioskop, kenapa kita pergi ke bioskop? Untuk menonton film bukan? Kenapa waktu yang kita gunakan untuk ke bioskop tidak digunakan untuk belajar saja, bukankah itu lebih bermanfaat? Kembali lagi kepada diri kita masing-masing.

Seringkali beberapa orang tidak peduli terhadap keadaan dirinya, tidak peduli dalam hal tidak mau ambil pusing terhadap keputusan yang Ia ambil, toh itu juga keputusannya, baik dan buruknya akan berdampak pada dia. Ketika seseorang jatuh cinta, apakah butuh alasan kenapa bisa begitu? Mungkin orang yang kita cintai itu begitu cantik, begitu baik, atau tutur katanya begitu lembut. Apakah hal demikian dapat dikatakan sebagai sebuah alasan? Anggap saja begitu ya.

Intinya bagaimana apa yang kita kerjakan, itu ada alasan kenapa kita mengerjakan hal tersebut, dalam hal ini alasan bermakna kita tahu apa yang sedang kita kerjakan, kalau kamu sedang menekuni suatu hal pastikan kamu tahu apa yang sedang kamu tekuni tersebut, jangan sampai kita dikendalikan oleh sistem sementara kita tak tahu akan dibawa kemana diri kita ini.

Sabtu, 31 Agustus 2019

Sementara



Sore ini, ketika tak ada air minum yg dapat kuminum, seseret tenggorokan sehabis makan gorengan di suatu tempat di kota hujan.

Aku tak sendiri, bersama salah satu temanku. Sementara di seberang sana ada yang sedang bermain game, ada yang sedang beribadah, ada yang sedang bekerja, ada juga yang sedang bahagia melihat putra kelahirannya ataupun duka karena keluarga telah tiada. Beragam tentunya. Kenapa dengan sementara?  Terlintas begitu saja dimana ktp saya merupakan ktp sementara karena sempat hilang dan kini sedang menunggu pembuatan ktp ulang sementara blangkonya masih kosong dan juga ktm sementara dikarenakan tahun pertama.

Apakah segalanya itu sementara? Yang berkenaan dengan aspek duniawi, saya rasa ada banyak pendapat yang mengatakan demikian, namun tidak bisa kita sanggah bahwasanya ada yang sifatnya itu abadi, cinta misalnya, ya begitulah, sementara ini saya akhiri dulu ya.

Andong, dari Kamu Kutemukan Aku




Pagi itu, ketika orang-orang sibuk mencari apa ingin mereka capai, aku termenung, terbayang kenapa jadi seperti ini, omong kosong soal cita-cita yang tinggi, omong kosong soal mimpi yang ingin kucapai, ah semuanya kenapa jadi begini, ketika orang-orang memilih untuk beraktivitas, kuat sekali godaan kasur ini, mengalahkan gravitasi bumi saja.

Dering ponsel berbunyi, menandakan ada notifikasi yang masuk, dari dia kah? Yang selama ini hilang entah kemana, lenyap ditelan oleh rentetan senja. Sepertinya bukan, melihat kontak yang terpampang , kenapa menghubungi pagi-pagi begini, tidak bisakah mengangguku sehari saja, dia yang menurutku cukup cantik untuk seorang wanita remaja yang sedang menuju fase dewasa. Jika saja aku telah pantas untuk bersanding dengannya, sudah dari dulu ku ungkapkan perasaanku. Ah itu hanya pengandaian saja, toh aku masih disini, masih bersama kasur yang setia menemani malam dan pagiku.

Hari ini mau kemana ya? Setelah menghabiskan cokelat panas kupaksakan raga ini untuk menuju garasi, hunianku terbilang sederhana, di sudut kota yang kata orang penuh dengan kenangan, apalagi jika bukan Yogyakarta.
Drrrrt Drttttt
“Hallo, ada apa?”
“Sore ini hingga besok apa kau ada acara?
“Tidak, memangnya kenapa?
“Kita mendaki yuk, aku ajak alwi dan bima, mereka mau katanya,
“Mepet sekali mengajaknya, belum persiapan ini, mendaki kemana memangnya?
“Ke andong, Cuma 1700an mdpl kok”
“Bukan begitu bang, bukan masalah seberapa tinggi puncak yang akan kita
“Sudah intinya mau atau tidak, tidak usah ceramah pagi-pagi begini.
“Okelah, aku siapkan motor dulu, nanti kumpul di tempatku tapi ya, biar kujemput si Bima. Kau jemput Alwi.
“Oke.

Si Panca memang begitu orangnya, mendadak bisa dibilang tanpa perhitungan yang matang, itu hanya pandanganku saja, mungkin karena aku belum mengenal dekat karakternya seperti apa, dia teman sma dari kota seberang.

Menjadi mahasiswa menjalani rutinitas demi rutinitas yang cukup melelahkan tentu harus seimbang, antara berpikir dan bertindak, mengambil kegiatan kegiatan yang positif sehingga skill kita dapat berkembang.

Ransel kusiapkan, baru ingat sudah dua bulan lebih aku tak lari sore, jadi apa nanti, jangan-jangan baru naik sebentar sudah ngos-ngosan, eh tunggu dulu, si Alwi kan ikut, nanti kita mengikuti iramanya tentunya, dia yang paling tambun diantara kami berempat.

Sang surya seakan tahu kemana kaki ini akan melangkah, dia pun menuju ufuk barat, tepat ketika panca datang bersama alwi, aku bersama bima sedang berbincang bagaimana bisnis perjalanan yang akan kita bangun, kami sama-sama hobi berpetualang, bagaimana hobi itu kita jadikan bisnis, toh seru juga tantangan baru untuk kami.
“Ini kita gapunya karil, tenda, semua peralatan pendakian pun tak punya, gimana nanti bisa naik keatas? Lagipula ini weekend lho pasti ramai kan, kan malu keliatan kalo kita tak pernah mendaki”
“Udah yang penting kita kesana dulu, toh ada tempat penyewaan barang biasanya, ada niat ada jalan, keburu kemalaman, langsung aja yuk.

Perjalanan menggunakan roda dua kami tempuh sekitar 3 Jam, sore hari dari kota Yogyakarta, menuju beberapa kilo dari basecamp pendakian, kami putuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu, dingin mulai menyerbu, tepat sekali untuk memesan secangkir jahe hangat dengan santapan nasi goreng khas desa. Khas karena nasi gorengnya basah, kalian harus coba , rasanya itu seperti banyak airnya begitu. Setelah mengisi perut kami mencari warung terdekat untuk membeli sejumlah makanan untuk disantap di tenda nanti.

Ramai sekali malam ini, lihat saja banyak sekali motor bertamburan seperti ini, yasudah kita langsung saja mendaftarkan diri untuk mendaki, kami membagi tugas aku dan alwi mendaftarkan diri sedangkan bima dan panca menyewa peralatan. Pukul 10 malam setelah kami beristirahat dan sholat jamak maghrib dan Isya, kami melakukan pendakian pertama, tidak hanya untukku saja, ini pendakian perdana untuk tiga temanku ini, dasar amatiran, ckck.


#pendakianandong1

Senin, 10 Juni 2019

Perjalanan

Salah satu hobi gw setelah lulus dari sma itu jalan jalan, rasanya ketagihan pengen mengunjungi tempat tempat yg belum pernah gw kunjungi sebelumnya.
Travelling menurut gw itu punya definisi yg luas. Lu keluar rumah juga bisa dibilang melakukan sebuah perjalanan. Lantas dimana sih enaknya sebuah perjalanan itu?  So lu itu kan datang, lihat dan foto2 terus pulang kan, enaknya dimana coba?
Menurut gw travelling atau sebuah perjalanan itu asyiknya ya di prosesnya itu, waktu dimana kita bisa nemuin hal hal yg baru hal hal yg tak terduga sebelumnya, apalagi kalo kita pake prinsip low budget nih kan kita mesti ngitung gimana caranya bisa sehemat mungkin kan ya, nah menurut gw disitulah asyiknya. Kita juga bisa saling memahami pasangan kita dengan travelling,  buat gw masih tahap memahami alam aja dulu, then Indonesia itu kaya akan daerah daerah yg menakjubkan, jadilah salah satu penikmat sekaligus pelestari alam di indonesia ini.
#salamjourney

Rabu, 29 Mei 2019

Bener ga ya???

Pernah berpikir sebenarnya yg kita lakukan itu benar apa engga sih, kepikiran terus sampe akhirnya aktivitas lain ga dilakuin karena pikiran itu, lalu bagaimana mengatasi pikiran pikiran yg hadir yg terkadang membuat kita merasa ragu akan keputusan yg kita ambil atau sesuatu yg telah kita lakukan. Ragu apakah itu sesuatu yg benar, atau sebaliknya. Didalam tubuh manusia,ada segumpal daging yg mana bila daging itu baik maka tubuh baik begitupun sebaliknya, lalu apa kaitannya? Bagaimana aktivitas yg kita lakukan itu ditolerir oleh hati kita dengan syarat hati kita itu murni, lebih sulit lagi dong karena harus memurnikan hati, mana hati udah terlanjur ada kotoran seperti iri, dengki, dan sebagainya.
Karena ruangnya mulai melebar kemana mana, kembali lagi ke topik, lakukan apa yg menurut anda baik, tinggalkan keraguan,ketika ternyata apa yg kita lakukan itu salah, maka perbaikilah, ketika kita gagal, bangkit lagi, pastikan kita punya alasan dan tujuan untuk bangkit dan berjuang

Basmi Kebiasaan Buruk

Tiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing masing, tiap orang pun punya kebiasaan masing masing, kebiasaan timbul dari seringnya aktivitas tersebut dilakukan sehingga menimbulkan kebiasaan, bila kebiasaan kita posutif tentu akan membuat kita menjadi lebih baik namun bagaimana jika sebaliknya, kebiasaan yg buruk sulit untuk diubah, ketika kita menyerukan aksi tidak melakukan kebiasaan buruk itu, selang beberapa hari kebiasaan itu timbul kembali, lalu bagaimana kebiasaan itu dapat hilang sehingga kita dapat menggantinya dengan aktivitas yg lebih bermanfaat,  pembasmian terhadap kebiasaan perlu dilakukan, pembasmian sendiri tidak hanya dilakukan pada batang atau daunnya, harus dari akarnya.
Pada dasarnya, setiap kebiasaan hadir dari sesuatu yg kita lakukan, kemudian kita menyukainya, ketika sesuatu itu dalam perkembangannya berlawanan dengan hukum alam dalam artian kebiasaan yg buruk, tentu sulit untuk mengubahnya, kita harus tegas pada diri kita, dibutuhkan ketegasan untuk memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik lagi.

Selasa, 28 Mei 2019

Batas mengagumi

Pernah mengagumi sesuatu? Mengagumi ciptaan-Nya, mengagumi sesuatu yg membuat kita merasa lemah, merasa kecil, dan merasa sangat jauh dari kategori menjadi orang yg lebih baik, tidak masalah untuk mengagumi sesuatu ataupun seseorang, yg menjadi masalah dalam hal ini adalah seberapa jauh rasa kekaguman itu hadir dalam diri kita, coba kita telisik lebih jauh, ketika kita mengagumi-Nya, tentu takde batasan atas hal tersebut karena memang pada dasarnya Dia-lah sang Maha Kuasa atas Pemilik Segalanya, lalu bagaimana batas dalam hal mengagumi ciptaan-Nya, dalam tulisan kali ini konteksnya yaitu mengagumi seseorang. Pernahkah mengagumi seseorang? Tiap orang saya rasa pernah mengagumi seseorang, baik itu karena fisiknya maupun batinnya, saya pernah mengagumi seseorang, lalu saya berpikir apakah yang harus saya lakukan terhadap seseorang yg saya kagumi,  apakah saya harus slalu didekatnya, apakah saya harus selalu sejalan dengannya, apakah saya harus memilikinya, tak jarang pikiran itu hadir dalam diri saya, saya pun bingung bagaimana mengontrol hal tersebut, yg perlu diperhatikan dalam hal ini saya rasa adalah batas dari mengagumi itu sendiri, karena ketika kita mengagumi seseorang artinya kita mengagumi ciptaan-Nya, kita termasuk ciptaan-Nya juga, dalam hal ini kita mengagumi sesama kita, kita dapat melakukan apa yg orang kita kagumi lakukan, dalam hal ini bagaimana orang yg kita kagumi dapat menambah diri kita menjadi positif, karena mengagumi tak harus memiliki atau terobsesi untuk menguasainya, karena sesama manusia rasanya punya kelebihan dan kekurangan yg kita harus sadar akan hal itu, agar batas kekaguman kita tak melebih sedikitpun.

Sabtu, 18 Mei 2019

Ngaku ngakunya

Coba sedikit berpikir
Sedikit saja tidak perlu banyak banyak
Lantang orang menyuarakan kebenaran
Lantang pula orang yg menyatakan ia yg paling benar
Lantang orang menyatakan ia orang yg jujur
Lantang orang mengatakan saya bersih
Bukankah kebenaran itu milik bersama?
Bukankah kejujuran milik bersama?

Alangkah lucunya negeri ini
Ketika kebenaran hanya menjadi milik kaum tertentu
Ketika manusia menganggap rendah manusia lainnya
Kebenaran akan tetap menjadi kebenaran
Sementara manusia yang mengaku benar, lantas akan jadi apa ia?
Omong kosong bicara soal itu, selama tak kau pakai topeng menjijikan itu

Jumat, 17 Mei 2019

Bunga Yang Mekar

Bunga yang mekar
Semerbak wangi aromanya
Tak perlu kau tunjukkan pada dunia
Kau tetap jadi pujaan sang pujangga

Bunga yang mekar di taman
Sudikah kau kupetik
Kan kujadikan kau hiasan dalam ruang rumahku

Bunga yang mekar di alam
Indahnya kau berbalut keanggunan berinteraksi dengan makhluk lain
Tak kau tunjukkan kesombongan sedikitpun pada lainnya
Menjadi indah seindah indahnya

Jadilah kau bunga jiwaku
Kelak memenuhi ruang rasa ini
Tak perlu kau tunjukkan indahmu pada dunia
Bukankah keindahan akan didapatkan dengan perjuangan?
Menjadi pilihanku untuk rasa itu

Pergi,menghilang,enyah saja kau!

Datang tak diundang pergi lalu menghilang
Seperti jaenudin saja kau
Eh salah jaelangkung maksudnya
Enyah saja kau dari muka bumi ini

Bukankah kau diciptakan sebagai makhluk mulia?
Kenapa hobi sekali membuat ku hina
Memelas menginginkan perhatianmu

Akulah yang bodoh
Tak tahu sandi morse
Tak tahu sandi kotak satu
Apa kaitannya bangsat

Baiklah biar kujelaskan
Kau datang saat aku dalam tangga kemenangan
Saat kejayaan mulai membuntutiku

Perlahan lahan
Gerilya penuh timbang dalam akalmu
Harta lenyap tinggal puing puing kehancuran
Jiwa hancur menyisakan penyesalan

Sementara kau kini bersama orang lain
Aku yakin orang lain itu akan bernasib tidak lebih baik daripadaku
Ah sudahlah buat apa kusesali bertemu denganku
Tidakkah kau yg sebentar itu mengajarkanku
Bahwa kejayaan tak selamanya mengenakkan

Ara


Kau
Siapa yg tak ingin memilikimu
Siapa yg tak ingin membersamaimu
Lelaki mana yg akan menolak sanggahan ini
Kenapa sulit sekali

Haha lucu sekali diri ini
Berkata sulit sebelum mencoba
Bagaimana caranya?
Bagaimana menggapai bulan bilaku pungguknya?

Apa semesta mendukungku?
Ah sudahlah terlalu banyak yg harus kuurus
Bukan Hanya soal memilikinya

Bukankah cinta pada makhluk juga hal yg semu
Tidak, ini sungguh berbeda
Kenapa wajahmu seakan enggan berpaling dari pikirku
Atau hanya ilusiku menginginkanmu dalam anganku?
Ara

Dimana adilnya itu penglihatan

Wahai gelap gulita
Pancarmu kian menerpa
Saat diri ini ada dalam duka
Kau beri isyarat penuh sayatan luka

Wahai gelap gulita
Kenapa kau tak mau pergi dariku
Kenapa kau penuhi ruang titik dalam hatiku
Hingga tak tahu apakah masih tersisa cahaya dalam diri ini

Hai manusia
Sesuatu dengan akal dipenuhi pikir digandrungi dengan nafsu
Bukankah kau berpikir dengan akal bukan dengan nafsu?
Tidakkah kau berpikir
Bukankah bintang kau lihat ketika gelap menggema dalam ruang semesta
Bukankah cahaya bermanfaat menerangi sebuah kegelapan

Lalu apa artinya suatu cahaya tanpa adanya kegelapan?
Akhrijnii mina dzulumaati ilaannuur
Yang aku inginkan pun begitu
Namun semesta lebih tau takdirku
Menjadi figuran indahnya sebuah cahaya

Wahai jiwa yg dapat melihat indahnya dunia
Wahai ruang kegelapan
Apakah kalian bersekongkol hah?
Agar aku tak dapat melihat cahaya
Cahaya terus menerus kalian nikmati
Kegelapan, sudikah kalian pergi sejenak dari ruang penglihatanku
Agar aku mampu
Melihat diriku sendiri, melihat Indahnya ciptaan-Nya

Tidak, sekali lagi tidak
Bukankah sesuatu telah diciptakan sesuai takarannya
Wahai jiwa yg tak terlihat olehmu seberkas sinar sehelaipun

Tidakkah kau tahu?
Justru ketika gelaplah kita menikmati indahnya kekaguman kita pada Sang Pencipta
Bukankah banyak orang diluar sana berusaha khusuk dengan memejamkan matanya
Bersyukurlah kau tak gunakan pandanganmu tuk maksiat
Karena pandang berhargamu akan bertatap rindu dengan Sang Penata Qolbu

Kamis, 16 Mei 2019

Sebuah renungan

Apa maumu sebenarnya?
Apa yg hendak kau tuju hah?
Kupikir masih ada secercah cahaya dalam dirimu,
Oh Tuhan andai manusia bisa menjadi pengatur nasib manusia lainnya

Tidakkah kau lihat bayi yg sedang menangis itu
Meratapi kenyataan Ia harus ada di dunia ini
Akan jadi apa kelak Ia nanti?

Itulah dirimu 20 tahun lalu,
Tidakkah kau sadar kau pernah menangis?
Namun kenapa kau jadi sebegitu beringis
Tidakkah kau indahkan jerih payah ibumu
Bertaruh nyawa hanya untuk melahirkanmu
Tidakkah kau pahami?

Lihat anak anak itu, bermain berlarian bersama dengan yang lain
Ketika panggilan Tuhan memanggil Ia segera ingat akan dirinya

Tidakkah kau lihat itu hah?
Itulah dirimu 30 tahun yang lalu
Kini kau semakin menua
Tidak, kau tetap sama dengan kau 30 tahun lalu
Hanya saja kau semakin pintar
Semakin pintar membodohi dirimu sendiri
Kau kobarkan semangat berapi api membela agama
Manis dimulut menjadi sajian jitumu
Semakin kehilangan dirimu sendiri
Semakin menjadi jadi kuasa nafsu akan dirimu

Lalu sampai kapan cahaya itu tetap ada?
Percayalah, tiada kata terlambat bagi cahaya itu ntuk bersinar
Dengan istigfar memohon
Karena sejatinya dirimu akan kembali menuju Tuhanmu

Kita hidup untuk mati, dan mati untuk menuju kehidupan kekal abadi

Rabu, 15 Mei 2019

Dasarnya memang begitu

Menyusuri sebuah makna, hanya sebuah makna, sekali lagi hanya sebuah makna yg akan dibahas dalam hal ini, kali ini akan dibahas mengenai sum'ah,masih saudaraan sama riya, sum'ah dapat dijelaskan sebagai menyombongkan diri kita di hadapan umum, menginginkan orang lain tau akan prestasi prestasi kita dengan tujuan agar orang lain nengakui kehebatan kita, agar orang lain tahu bahwa kita hebat, kurang lebih seperti itu. Pada hakikatnya manusia diberikan hawa nafsu, ada sisi positif dan negatifnya, sebagaimana kita ketahui bahwa hawa nafsu dapat mengantarkan kita menjadi manusia mulia hingga jadi hina.
Sum'ah ini menarik untuk dijelaskan, terutama pada jaman modern ini, pesatnya perkembangan teknologi menimbulkan adaptasi yg beragam pada masing2 individu terhadap perkembangan tersebut.
Contoh mudahnya adalah ketika sedang shalat, atau berada di suatu tempat yg bagus lalu kita tunjukkan pada dunia, terlepas dari apa tujuan dari seseorang tersebut baik itu memotivasi mauoun sebaliknya itu tergantung pada individunya, kita tidak boleh menjudge, sama saja hinanya ketika kita menjudge hal tersebut, bamun yg perlu digarisbawahi disini adalah apakah perlu kita umbar2 sesuatu yg dapat menimbulkan multitafsir, bagaimana dampaknya bila kita lakukan hal tersebut, itulah yg seharusnya kita tanamkan dalam diri, berpikir sebelum bertindak.

Rabu, 24 April 2019

Katakan Saja?

Ketika mulut mengingkari hati, laksana pembantu yang mengingkari majikannya, bagaimana mungkin pengendali seluruh aktivitasmu itu kau ingkari, hati seseorang menunjukkan jatidiri orang tersebut, kita pun bisa mendefinisikan bagaimana hati yang bersih, kotor, kuat dan rapuh, namun sejatinya kita tak ampu menilai hati seseorang, dan ingat satu perkara bahwasanya sangat mudah hati kita untuk dibolak-balikkan, contohnya ketika hari ini menginginkan A besok belum tentu kita menginginkan hal yang sama lagi.

Ada satu momen dimana hati berpengaruh dalam proses tersebut, yaitu ketika beraktivitas, momen sehari-hari bukan. Lihatlah orang-orang di sekelilingmu bagaimana Ia mampu hidup dengan segala tekanan, bagaimana Ia bangkit setelah keterpurukannya, salah satu kuncinya adalah jujur pada diri sendiri, mengatakan apa yang sebenarnya pada diri sendiri. Bagaimana mungkin? Mungkin saja begitu, kita lihat kita sering pura-pura terlihat bahagia atau lebih bodoh lagi kita ingin membahagiakan orang yang berarti bagi kita yang belum tentu berarti kita baginya, menyedihkan sekali.

Ketika kita menghadapi sebuah pergolakan dalam hati kita, katakan sejujurnya, bersihkan apa yang berpu dibersihkan, karena hati yang bersih itu tentu dibalut oleh luka-luka yang dialami pemiliknya, yang ikhlas serta ridho akan ketentuan-Nya, sementara hati yang kuat tentu yang siap dan sedia menerima permasalahan yang silih datang berganti.

Selasa, 23 April 2019

Ikhlaskah aku?

Ketika kita berbuat kebaikan baik untuk diri sendiri maupun orang lain, pernahkah terpikir dalam lubuk hati kita, apakah kita ikhlas melakukannya? Pikiran yang terus mengusik diri kita, ini perkara yang tabu sih menurut saya karena penjelasan dari manusia sendiri tak akan menjelaskan secara baik, namun yang perlu digarisbawahi dalam perkara ini adalah bagaimana timbul ketidaknyamanan ketika kita melakukan suatu yang baik itu sendiri, saya rasa ikhlas sendiri itu relatif, bagaimana kita melakukan sesuatu didasari atas kemauan kita sendiri tanpa mengharap pada orang lain, lalu kalau mengharap pada Allah bagaimana? Kan sudah dijelaskan hanya kepada Allah kita berharap, saya rasa tak ada salahnya berharap kepada Allah dan memang itu yang dianjurkan.

Lalu bagaimana menjawab pertanyaan yang ada dalam diri itu sendiri, tentang keikhlasan dari amalan amalan yang kita lakukan, pikiran pikiran yang datang seperti itu perlu kita cermati apakah hanya godaan dari syetan agar kita terjerumus untuk kapok melakukan hal hal yang baik atau sebuah sarana evaluasi diri atas apa yang telah dilakukan, tergantung kembali lagi kepada kita untuk menyikapinya.
Ketika kita mengatakan pada diri sendiri, berusaha meyakinkan pada diri sendiri, saya ikhlas, maka sudah kerjakan lagi kebaikan yang lain karena kerelatifan standar keikhlasan dari manusia itu sendiri, biar Allah yang menilai, teruslah menebar kebaikan.

Tetap mencari atau menjadi?

Perkara ini perkara yg kompleks karena menyangkut campur tangan diri dan Sang Pemilik Semesta, soal qadar dan takdir. Berbicara mengenai qadar sendiri merupakan sesuatu yg tidak dapat kita ikut andil secara masif yg meliputi kelahiran dan kematian seseorang, sedangkan takdir seperti jodoh sendiri kita punya turut andil yg cukup besar, berdasarkan garis langit sendiri dijelaskan bahwasanya yg baik akan mendapatkan yg baik begitu juga sebaliknya, baik sendiri disini sifatnya relatif untuk manusia dan mutlak untuk-Nya. Bagaimana tidak, kita sendiri sering menilai hal ini baik atau buruk lebih banyak menggunakan perasaan serta logika kita sendiri, kita tak melihat keterbatasan yg ada pada diri kita justru malah menembus sekat sekat yg seharusnya tidak kita tembus.

Baiklah agar lebih jelas arahnya pembahasan kali ini mengenai jodoh, jodoh berupa pasangan, kita ketahui kita ini diciptakan dari berbeda jenis agar saling mengenal, saling kolaborasi, dan saling memberi kabar baik kabar gembira ataupun sebaliknya. Mencari jodoh diwaktu yang tepat mungkin akan memberikan sesuatu yang baik, iya waktu turut andil serta dalam hal ini, misal kita memasuki fase peralihan dari usia remaja menuju dewasa dimana kita menemukan hal hal baru yang ternyata menarik perhatian kita, bagaimana saya bisa mendapatkan yang baik? Kalau ga dicari ga bakal dapat dong? Awalnya saya berpikir seperti itu, terjadilah kebodohan demi kebodohan yang sama sekali sia sia dilakukan karena rasa penasaran yang tinggi itu, hingga akhirnya rasa bosan serta resah pun datang, ketidakpuasan hadir dimana selalu mencari dengan kadar yang makin meningkat, semakin lama jika tidak dikordinir atau dihentikan akan jadi semakin tak baik, lalu saya evaluasi diri kemudian berpikir kenapa tidak diri saya sendiri yang menjadi baik versi-Nya, toh kita juga relatif dalam menilai seseorang, bagaimana saya bisa mendapatkan yang baik jika saya menggunakan metode metode yang rendahan serta tak baik menurut-Nya? Bukankah yang terbaik itu berasal dari-Nya? Memantaskan menjadi kunci bagaimana akan baiknya perkara ini, tanpa berlebihan sewajarnya saja.

Senin, 22 April 2019

Konsistensi?

Di bawah atap suatu atap dalam sebuah monolog aku ingin berubah jadi lebih baik lagi, kulakukan hal hal baik yg sebelumnya telah dan belum kulakukan. Hal hal tersebut kulakukan dengan baik, beberapa waktu setelah itu hal tersebut terasa hilang lagi dari diriku, seakan datang hanya untuk pergi. Kugaruk garuk tengkukku yg tidak gatal berpikir apa sebenarnya problem yg kuhadapi, ternyata sebuah konsistensi itu penting, bagaimana kita memanaj diri kita agar sekonsistensi mungkin, kalian mungkin pernah mendengar pepatah yg mengatakan sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit, sedikit demi sedikit hal yg dilakukan secara konsisten akan menjadi sesuatu yg baik kedepannya, akan jadi besar, konsistensi itu berat, sesuatu yg berat mengandung sebuah tujuan yg kiranya lebih bermakna dibanding suatu yg ringan, saya tidak akan membahas bagaimana kita bisa konsisten karena masing2 punya caranya hanya mengulik sedikit makna dibalik konsistensi itu.

Kamis, 18 April 2019

Perlukah melupakan?

Sebuah cerita tentang seorang pemuda yang berusaha meninggalkan kebiasaan lamanya, kebiasaan yang mengganggu jiwanya, mengganggu ketenangan pikiran, serta menghabiskan banyak waktu dan pengorbanan lainnya.
Seorang pemuda yang sedang mencari jati diri, membentuk jati diri, mengkonsolidasi diri untuk menggapai apa yang sebenarnya ingin digapai.
Bertemu dengan seseorang yang teramat indah, seorang phyloginik, wajar saja pengagum kecantikan, sebuah fatamorgana yang ada, sebuah perkataan yang kadang terngiang dalam pikiran "mencintai banyak orang lebih mudah daripada melupakan seseorang", tentu seseorang itu teramat spesial hingga teringat ingat untuk dilupakan, kalo sudah lupa tak mungkin untuk diingat, atau sekadar menulis, aku sudah melupakanmu. omong kosong soal itu, usaha untuk melupakan adalah sebuah usaha untuk menghapus apa yang telah terukir, tergantung ukirannya, seberapa indahkah? seberapa berhargakah ukiran itu? Kalian punya tips untuk melupakan seseorang yang teramat indah untuk dilupakan?

Ada rasa takut, kecewa, cemas, bahagia, suka, sedih bercampur macam es campur, sayangnya tidak dapat dikonsumsi. Takut ketika menghadapi kenyataan seseorang itu sedang dekat dengan orang lain, orang itu telah bahagia dengan orang lain, menurut saya pikiran toxic seperti itu harus dijauhkan jauh-jauh, kenapa saya menulis ini? Mungkin salah satu alasan saya menulis adalah membuka diri saya untuk lebih realistis, ada sekitar 8 miliar manusia di dunia ini, ketika seseorang itu sudah tidak mungkin untuk dilupakan, terimalah kenyataan itu, kalau dia memang sudah takdirmu, dia akan hadir dengan kondisi yang mungkin tidak kamu duga sebelumnya, seperti kata orang dahulu "jodoh tak kemana". ya kita dari tadi sedang membahas seseorang, seorang perempuan yang indah matanya, mungil namun anggun, seperti mutiara dalam palung laut samudera, atau kecantikan abadi bunga edelweis di puncak gunung, mengagumi kecantikan tanpa dorongan nafsu adalah sesuatu yang amat jarang untuk zaman yang seperti ini, terlalu mudah ikut-ikutan sama yang namanya nafsu, sehebat apapun diri kita, kadang masih saja dikendalikan oleh nafsu, oleh karena itu perlukah sekali lagi melupakannya? Sudah lama sekali tak berkabar, namun masih teringat dalam ingatan.

Bagaimana menerima hasil yg tak diharapkan?

Bagaimana menerima hasil yang tidak kita harapkan?
Setiap manusia punya harapan, cita-cita, keinginan yang ingin dicapai, tak jarang kita harus mengorbankan apa yg kita miliki untuk mencapai sesuatu yang kita harapkan, sebenarnya kepada siapa kita menaruh harapan itu? Seringkah sebuah harapan membuat kita kecewa? Membuat kita kapok untuk berharap lagi? lalu bagaimana memanajerisasi harapan agar tak mengecewakan diri kita.
Terkadang ketika kita telah berusaha, merasa kita telah berusaha sebaik mungkin, kita sering melupakan suatu fakta dimana bukan kita saja yang menentukan harapan kita, ada banyak faktor baik yang terdefinisi maupun tak terdefinisi.
Kita ambil contoh sederhana dalam pelaksanaan pemilu 2019, lebih kepada pelaksanaan pilpres, kita ketahui ada dua paslon capres dan cawapres, hasil quick count sementara sendiri menempatkan pasangan 01 diatas pasangan 02, yang saya amati di beberapa sosial media, pendukung 01 cenderung terbagi dalam dua bagian, antara menunggu hasil akhir dan sudah mengkoarkan kemenangan, Bapak Jokowi sendiri masih menunggu hasil perhitungan suara dari KPU, pendukung 02 sendiri masih banyak yg tidak menerima hasil quick count, bukan tanpa alasan saya mengungkapkan hal tersebut, toh banyak anak muda yg mengkoar koarkan sebagai pendukung 02 yg mana ada di beberapa lingkungan hidup saya.
Terlalu banyak faktor yg tidak kita ketahui, terkadang sering kita menerka atau berprasangka, termasuk di pilpres ini, kotak suara yg menimbulkan kontroversial, surat suara yang habis sehingga banyak pemilih yang tidak dapat menggunakan hak suaranya, dan masih banyak lagi kasus2 terkait pilpres 2019 ini, sebagai manusia ada baiknya kita mengikuti alur sebagai manusia, ketika kita sudah berusaha, kita serahkan semuanya pada Sang Pemilik Kuasa, kesabaran adalah kunci keberhasilan, termasuk menunggu hasil yang pasti dari KPU dalam hal ini, tanamkan energi positif dalam diri, buang jauh2 prasangka atau energi negatif, itu hanya akan membuat anda sakit hati atau tidak srek terhadap diri anda maupun lingkungan anda, terima aja dengan legowo, InsyaAllah ketika kita menerima dengan baik sesuatu yang tak kita harapkan itu misalnya akan ada hikmah terbaik yang kita dapatkan untuk meningkatkan kualitas hidup kita.

Rabu, 17 April 2019

Bagaimana mendefinisikan keinginan?

Kadang saya bingung atau tepatnya dibuat bingung oleh diri saya sendiri, bagaimana saya mendefinisikan keinginan untuk diri saya sendiri? Semisal ketika kita menginginkan sesuatu, kita melihat apakah keinginan itu mampu atau tidak untuk kita capai, namun disisi lain saya berpikir kenapa saya tidak mencoba keinginan lain? Terus berpikir, membuT kita kehilangan waktu berharga yg seharusnya dapat digunakan untuk menggapai keinginan awal kita.  Mungkin dapat kita namakan dengan ketidakpuasan,ada banyak jenis ketidakpuasaan,oleh tindakan diri sendiri maupun orang lain.

Terkadang memiliki keinginan juga baik dan tidaknya dipengaruhi oleh lingkungan, bagaimana tidak? Ketika kita melihat suatu komunitas melakukan hal hal yg dianggap baik oleh komunitas tersebut, ketika kita menginginkan sesuatu yg berdampak baik pada suatu komunitas tentu kita akan mendapat respon positif dari komunitas tersebut, berbanding terbalik jika itu merugikan komunitas tersebut.

Kembali lagi kepada kita bagaimana kita mendefinisikan keinginan kita, apakah itu baik atau tidak bagi kita maupun lingkungan, sebaik baik keinginan mungkin mendapatkan rahmat dan kasih sayang dari Sang Pemilik Semesta,  semua itu butuh perjuangan, sebuah perjuangan untuk mendefinisikan keinginan dalam artian yang sesungguhnya.

Senin, 15 April 2019

Kuliah sambil ngajar privat? Worth it gasi?

Buat kalian yg lagi kuliah, atau pasca kuliah dan sedang mencari penghasilan tetap ataupun penghasilan tambahan, gw bakal cerita tentang mengajar privat,kebetulan gw udh ada lah pengalaman dalam bidang ini. Sedikit demi sedikit,semoga bisa membantu. 
Gw kuliah sebenarnya udah dpt beasiswa, tapi karena banyak gabutnya jadi gw mikir buat cari kesibukan lain, kesibukan yg produktif, kebetulan waktu itu masuk semester 2,jadi gw mikir2 nih, aktivitas apa yg produktif, bermanfaat buat orang lain, sama kalo bisa nambah uang jajan gw, jadi waktu itu om gw nawarin buat ngajar anaknya, om kerabat ya, kebetulan anak beliau itu smp kelas 2,jadideh gw ngajar privat gitu, berawal dari situ gw mulai cari2 di google jasa les privat jogja, kebetulan gw tinggal di jogja, jadi setelah gw cari dapat deh beberapa jasa bimbel online, gw daftar tuh ke beberapa lembaga itu, akhirnya dipanggil dan disuruh ngajar privat, waktu itu gw tinggal di deket amikom, terus dpt siswa di jalan wonosari ama di imogiri, itu jauh sih hampir 30 menitan, berjalan 2 bulan gw akhirnya berhenti karena jarak yg jauh, ngabisin waktu di jalan juga kan, terus gw ngajar intensif bimbel sbmptn juga, dan ada beberapa bimbel2 privat lagi, gw si kalo ngajar seneng si karena bisa dapat pengalaman baru, teman baru, ngelatih public speaking juga, dan biasanya dikasih jajanan ama tuan rumahnya, hehe tapi ya ada aja tantangannya kayak jarak yang jauh, kan kalo gada kendaraan pribadi ribet, nah menurut gw buat yg lagi cari aktivitas tambahan boleh si buat coba ini. 

Minggu, 14 April 2019

Se-efisien mungkin atau semaksimal mungkin?

Ketika kita ingin melakukan sesuatu, terkadang kita berpikir bagaimana kita melakukan hal tersebut? Apa yg kita ingin lakukan biasanya itu mempunyai tujuan, tujuan yg kita inginkan itu tentu menjadi tolak ukur bagaimana tindakan kita untuk mencapai tujuan tersebut, dengan usaha yg tepat kita dapat mendapatkan tujuan yg kita inginkan. Lalu bagaimana tindakan yg tepat itu? Yg efisien atau yg maksimal? Haruskah kita berusaha semaksimal mungkin? Atau kita cukup berusaha seefisien mungkin?
Kita punya waktu yg sama , 24 jam sehari, tidak lebih dan kurang. Waktu segitu ga mungkin kan buat ngelakuin semua hal, ya kita lakuin hal2 yg menurut kita itu penting ,misal ada banyak kegiatan dalam sehari, semuanya mau kita jalani dengan baik, bagaimana bisa? Manusia diciptakan untuk menjadi efisien, orang sibuk dan produktif nyatanya berpikir seperti itu, tidak menuntut sebuah kesempurnaan, lebih kepada proses menuju kesempurnaan itu sendiri, karena kita akan terus belajar dari kesalahan, diversifikasikan kesalahan serta perbanyak sampel aktivitas kita, karena hidup hanya sekali, siapkan bekal untuk kehidupan yg abadi. 

Jumat, 12 April 2019

Hasil pengaruhi oleh usaha?

Usaha tidak akan menghianati hasil, hasil takkan pernah menghianati usaha, ungkapan itu sering sekali kita dengar, saat sedang mendengar sebuah seminar motivasi ataupun datang dari orang orang di sekitar kita. Ungkapan itu tidak sepenuhnya benar dan salah juga. Tergantung bagaimana kita memandangnya. Bila kita melihat di sekitar kita.  Ada gak sih orang yg usahanya biasa aja tapi hasilnya maksimal, ada orang yg udah usaha mati matian sementara hasil yg didapatkan itu tidak sesuai dengan apa yg diinginkannya, pernah sih menjumpai hal yg seperti itu atau kalian pernah mengalaminya? Kira kira sih kalimatnya itu Tuhan memberikan apa yg kita butuhkan bukan yg kita inginkan, kalo gitu kita gausah berusaha aja toh ntar dikasih juga kitanya, hmm pola pikir yg seperti ini nih yang perlu direka ulang, misal nih kita punya tujuan yg pengen dicapai, kalo tujuan itu udah dicapai terus kita bakal apa? Seringnya sih ya kita bakal berpuas diri dan cenderung berpikir wah tujuan gw udah kecapai ni, udah gitu gamau usaha lagi stuck akhirnya. Justru usaha itu sebagai investasi kalo menurut gw, investasi untuk gunain waktu lu sebaik mungkin, coba misalnya kita habiskan waktu kita untuk berusaha sebaik mungkin, mungkin tiap orang punya standar relatif kebaikan, ketika lu berusaha untuk jadi baik, proses lu tentu menuju kebaikan kan, nah disitulah apa yg lu usahain itu ga akan sia sia, percaya deh apa yg mita usahain sekarang, sesulit apapun rintangan yang menghadang, akan ada sisi keindahan didalamnya, so jangan menyerah untuk berusaha, jangan bersedih ketika dikecawakan oleh usaha kita sendiri , karena usaha adalah tentang seberapa jauh kita  berpindah menjadi lebih baik lagi.

Rabu, 10 April 2019

Belajarlah

Terima kasih saya ucapkan kpd orang2 yg telah mewarnai hidup saya, mulai dari terbitnya matahari hingga terbit lagi.
Bagaimana hari ini? Menyenangkan? Semoga harimu selalu menyenangkan.
Akhir-akhir ini saya mengalami kebingungan yg membingungkan, mungkin karena kurang sibuknya saya menimbulkan pikiran yg ngelantur ngalor ngidul, oke disini saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya bila dirasa saya mengganggu kehidupan kalian baik dengan hadirnya tulisan saya ataupun adanya saya dikehidupan kalian, menulis menurut saya itu sebuah usaha untuk menyeimbangkan diri, bagaimana bisa?
Baiklah akan saya jelaskan, disini saya memiliki hobi membaca dan berpikir, ketika kita membaca kita menambah pengalaman kita, dilanjutkan dengan berpikir yg menambah kekuatan diri kita, lalu setelah keduanya ada, setelah keduanya masuk ke diri kita? lantas kita apakan? bukankah sebaik baiknya ilmu itu ilmu yg bermanfaat, ya meskipun menurut saya tulisan saya ini tidak ada manfaatnya namun saya tetap berusaha menulis ketika saya ada waktu untuk menulis, kadang saya bingung kenapa ketika chat dengan seseorang lancar2 saja jari saya mengetik keyboard sementara ketika menulis seperti ini saya agak mikir, namun saya berusaha untuk tidak memikirkannya, menulislah, maka kamu ada.
Saya menulis barang 5-10 menit sembari merilekskan jadi saya dari aktivitas sehari-hari, juga mereka pikiran saya supaya lebih kritis terhadap diri sendiri dan sekitar, semangat belajar bagi yg sedang belajar, baik itu untuk saya maupun untuk anda. 

Pentingkah?

Ketika ada buah kelapa jatuh dari pohonnya,jatuh ke bawah mengenai tanah, rutinitas yg sering terjadi tentunya, pentingkah hal itu untuk kita? Mungkin tidak penting ya, kalau kita tidak berada disana, lalu bagaimana jika kita yg kejatuhan buah kelapa itu? tentu menjadi masalah bagi kita, menjadi penting bagi kita.
Urusan buah kelapa yg jatuh tadi tentu masuk bila kita kaitkan dengan kehidupan kita, ada banyak masalah atau sesuatu yg kita anggap sebagai masalah yg datang silih berganti dalam kehidupan, ada yg memiliki masalah yg sama, ada juga yg berbeda, ada yg menyelesaikan masalah itu dengan baik, adapun yg sebaliknya, baiklah kita tidak akan membahas itu, yg akan dibahas adalah mengenai kepentingan kita terhadap suatu urusan, mirip dengan prioritas sih, bedanya disini bukan pengaruh kita didalamnya, tapi haruskah kita ikut andil didalamnya, ssekilas mirip ya, hehe
Rasanya perlu dibuat suatu memori untuk menghandle kepentingan mana, mana yg menjadi urusan kita dan mana yg bukan. Di zaman yg sudah terlalu banyak privasi yg terbuka ini rasanya urusan individu seseorang mudah saja diketahui oleh orang lain, baik individu itu sendiri yg memberi tahu maupun lewat orang lain. Baikkah seperti itu? Baik buruknya itu relatif, bukan kehendak saya untuk menilainya, tiap orang punya pandangannya masing2, Kita punya waktu, jelas. Lantas bagaimana kita menggunakan waktu kita untuk sesuatu yg kita anggap penting itu?

Senin, 08 April 2019

Kembali ke 0

Istilah kembali ke nol mirip kek yg sering diucap pegawai pom bensin ya,  hehe tapi kita ga bakal bahas itu, disini gw bakal bahas soal tobat, oke gw disini sebagai org biasa melihat hal ini dengan perspektif gw, jadi sekali lagi ini berdasarkan pandangan gw. Kalo ada salah2 ya dimaklumi dan kalo mau ngritik ya silahkan.
Menurut gw tobat itu istimewa,dijelaskan bisa mengembalikan kita ke titik nol, titik dimana dosa kita dihapuskan, so titik standar dosa itu punya dua sisi, mutlak dan relatif, mutlak penilaian dari Allah, dan jelas relatif kalo dilihat dari masing2 povnya manusia, siapa si yg gamau kembali ke nol? Dihapuskan kesalahan2nya.
Kalo gw kadang bingung, udah tau salah, masih aja dilaksanakan, mungkin itu sifat dasarnya manusia ya, sesungguhnya manusia itu lemah, perlu dikuatkan, terutama oleh diri sendiri, kalau gw si mikir kita harus evaluasi diri kita secara berkala, karena berguna banget buat kita, apa aja yg udah kita lakuin, terus kita mulai lagi, kembali ke titik awal untuk memulai,ibaratin siang malam, mulainya itu pagi, pagi sebagai titik awal dan malam sebagai akhirnya , kyknya tiap hari bakal gitu2 terus ,tapi poin pentingnya disini adalah bagaimana kita setelah kembali ke titik nol, apakah ingin melampaui titik sebelumnya atau bagaimana?

Sabtu, 06 April 2019

Mengenal Brand diri

Didepan laptop disamping kipas angin yg sedang bergerak, di sebuah tikar berwarna hijau, disini gw lagi mengetik kata-kata yang gw tuliskan di lembaran ini, maaf sebelumnya udah lama ga post, gw lagi ada beberapa kesibukan yg gabisa ditinggalin, akhirya ga gabut gabut banget lagi, tapi insyaAllah gw sempetin buat ngisi blog ini, semoga aja celotehan gw ini adalah sedikit manfaatnya.

Jadi gw lagi mikir tentang brand diri, kayak sebuah produk , misalnya nih produk makanan, pasti punya brand masing-masing kan ada yang udah terkenal sampe eropa, mendunia lah bahasanya kira-kira, ada yg hanya dikenal oleh masyarakat tertentu hingga semua kalangan, misal gw sebutin brand produk A, terus dibenak kita teringat produk A itu produk yang lezat, bergizi, enak, dan juga murah. Dalam hal ini gw ibaratkan produk A itu sebuah makanan. Nah dari sini kita tahu bahwa produk A sudah dikenal oleh konsumen sebagai suatu produk yang lezat, bergizi, enak, dan juga murah, dari situ kita bisa belajar, layaknya sebuah produk yg memiliki nilai jual, manusia pun sebenarnya tidak lebih dan tidak kurang seperti begitu, bagaimana bisa dikatakan demikian?

Coba deh lu liat kalo misalnya ada lowongan pekerjaan, tentu dibutuhkan keahlian atau kriteria khusus untuk bisa bekerja di tempat tertentu, ada banyak faktor yang mempengaruhi brand seseorang atau nilai diri seseorang, kalau umumnya sih dikenal sama outer dan inner beauty, gimana keduanya bisa klop dan seiring sehalauan tentunya. gimana membentuk bran yg baik itu belum bakal gw bahas sekarang, nanti aja gw masih lagi baca buku "Building Personal Brand Equity" berguru dari falsafah lokal untuk meningkatkan ekuitas jenama diri anda. bukunya asyik si gw saranin kalian buat baca juga, entar deh kalo bisa gw review, ok sampe situ dulu.


Senin, 01 April 2019

Antri

Gw buat tulisan ini karena gw lagi alami itu sekarang, pernah gasi lu antri panjang banget sampe rasanya males banget nunggu, gw kali ini sih lagi antri belanjaan, ga terlalu panjang juga, daripada gw gabut ya sambil nunggu antrian mending gw bikin tulisan ini, so banyak jenis antrian baik saat ini di dunia antar setelah di dunia, gw pernah antri di pom ampe 1 kiloan, mungkin kalian pernah mengalami hal yg sama atau bahkan lebih,ketika antri sebenarnya bukan hanya kesabaran kita aja yg diuji, kesetiaan kita juga diuji sob, kita antri lama2 ujungnya cuma sebentar doang melaksanakan tujuan kita, misal pas isi bensin.
Antri juga mengajarkan siapa yg ingin didahulukan ya harus lebih dahulu tanpa memandang status kita sendiri, toh status itu sebenarnya kita sendiri yang membuat kadang aneh juga dengan adanya status tersebut,membuat sebagian golongan terkucilkan atau sebaliknya membuat sebagian golongan merasa berkuasa sekali.
So prinsip keadilan saat ngantri bekerja dengan baik tentunya kecuali ada yg nyerobot ya, budayakan hidup antri, karena ga bakal nyesel deh kalo diikuti.
Antri disalah satu mart

Minggu, 31 Maret 2019

Kenangan

Setiap orang punya kenangan dalam hidupnya, didefinisikan sebagai sesuatu yg pernah berlalu, teringat kembali di masa sekarang, atau masa sekarang yg diingat suatu saat nanti di masa depan. Kenangan bisa diulang tapi tidak akan sama persis, lalu dimana sih kalian ngeletakkin semua kenangan itu baik itu kenangan baik ataupun buruk menyenangkan ataupun menyedihkan. Saat mengingat suatu kenangan akan ada rasa merugi dan juga beruntung, itu konsekuensi atas dua hal yg dilakukan masa lalu dan masa depan kita.  Kuncinya ada di diri kita mau jadi untung apa rugi, mau lebih baik dari sebelumnya atau sebaliknya. Misal dlu lu punya usaha besar, mapan, terus tetiba bangkrut, dihianati, terus lu berjuang lagi apasih yg ngebuat lu bisa bangkrut dan dihianati, untuk org yg sedang berada dalam posisi down mungkin awalnya ia akan putus asa, gw sempet ngerasain itu si, gimana hidup ini kok ga adil gitu ya, terus perlahan lahan gw benahin diri gw buat jadi lebih baik lagi.  Berat si emang kalo kita ga kuatin mental kita. Nanti2 gw bakal cerita real life gw deh biar bisa saling sharing juga. Kenangan dalam sudut pandang gw sendiri itu seperti lantai, dimana kita sebagai benda yg dipantulkan diatasnya, apakah kita dipantulkan lebih tinggi atau lebih rendah setelah kita kembali pada kenangan kita itu. Kalo kata bang samsons sebagai kenangan yang terindah.....

Berbicara pada diri sendiri

Pernahkah kalian berpikir tentang diri sendiri?
Tentang kenapa saya melakukan itu, kenapa saya mendapatkan hal ini? Kenapa dan kenapa?  Jawabannya karena, setelah itu lalu bagaimana?
Saya sering berbicara dengan diri saya sendiri, kadang lebih menyenangkan dibanding berbicara dengan orang lain baik secara lisan maupun tulisan, kitalah yg seharusnya memahami diri kita sendiri, kita yg harus Berbicara mengatakan apa yg kita butuhkan pada diri kita,  bagaimana kesukaan kita? Bagaimana kita dapat tersenyum dan banyak hal lainnya. Kita yg seharusnya dapat mengendalikan diri kita agar dapat tercipta kreasi kreasi yg baik.
Jangan mempersulit diri kita sendiri .

Sabtu, 30 Maret 2019

Masalah dan solusi eksponen dan bentuk akar

Jadi ini ada beberapa masalah terkait dengan eksponen dan bentuk akar, kan kemarin kita udah bahas secara singkat teorinya, nah skrg masuk deh ke pendalaman soal. Kalo ada yg bingung jangan sungkan untuk bertanya. Malu bertanya ya ga nanya berarti.








Selamat mendalami masalahnya, pahami akarnya biar bisa dicabut, kalau dilihat sekilas mungkin baru bisa mencabut ranting atau batangnya.  

Jumat, 29 Maret 2019

Eksponen dan Bentuk Akar

Menindaklanjuti tentang video pembelajaran yg rencana bakal gw bikin kyknya belum bisa direalisasikan karena beberapa hal, jadi disini gw mutusin buat isi foto2 tentang materi maupun soal2 khususnya yg berhubungan sama ntk sama kimia.
Kalo ada yg kurang paham kalian bisa langsung nanyain aja ke gw InsyaAllah entar bakal dijawab.
Terus juga disini gw masih dalam tahap pembelajaran artinya kalo ada yg salah atau kurang jelas gw mohon maaf.
Nah untuk yg pertama kita bakal bahas teori eksponen dan bentuk akar. Keduanya jadi basic banget nih di matematika, eksponen sendiri nanti bakal banyak digunakan dalam bilangan, bisa deret geometri, peluruhan, dll. Sedangkan bentuk akar biasanya digunakan dalam perhitungan limit, atau bilangan yg nilainya tidak bulat.



Buat contoh soalnya nanti bakal dibahas di post selanjutnya, jika kalian punya seoutar pertanyaan tentang eskponen dan akar ini boleh banget buat ditanyakan disini, terima kasih. 



Kamis, 28 Maret 2019

Cahaya

Cahaya secara fisika mencakup dua teori yg mengawalnya yaitu cahaya sebagai partikel dan cahaya sebagai gelombang.
Dalam kesempatan kali ini kita tidak akan membahas mengenai efek cahaya baik berkas maupun sinarnya atau sejenisnya, lebih kepada ada apa dengan cahaya.


Cahaya merambat tanpa melalui perantara,  artinya disini ia bergerak secara mandiri, bila kita menghubungkannya dengan ilmu,  Dimana ilmu itu layaknya cahaya, cahaya tidak dapat diatur oleh kita namun kitalah yg dapat memposisikan akan seperti apa cahaya yg mengenai kita, seberapa besarnya cahaya itu, berdampak positif atau negatifkah cahaya itu, begitupula dengan ilmu, ilmu tentu tidak akan memandang siapa yg sedang ia tuju, namun ia dapat diposisikan seperti apa oleh orang yg ditujunya. Dan ilmu itu suci layaknya cahaya, tidak dapat disentuh namun dapat dilihat dan dirasakan manfaatnya,
Ilmu tentu berbeda dengan pengetahuan, tidak perlu dijelaskan secara etimologi, namun perlu kita ketahui disini bahwa pengetahuan bisa saja bermanfaat ataupun tidak sedangkan ilmu sudah pasti memberikan manfaat, oleh karena itu bukankah kita slalu meninggikan orang yg berilmu. Maka dari itu tidak ada salahnya untuk kita berusaha menjadi penerima cahaya kebaikan itu, menjadi orang yg berilmu, lebih lagi menghiasi ilmu itu dengan akhlak yg baik.. Seperti itu kiranya.


Rabu, 27 Maret 2019

Video Belajar?

Oke gw gabakal ceramah disini, cuma gw mau minta saran temen-temen, gw ada ide buat channel yutub gitu, isinya gado-gado yang penting ada gunanya, baik buat gw maupun orang lain, rencananya gw bakal isi dengan ngerjain soal-soal gitu si, khususnya soal-soal masuk perguruan tinggi. Sekalian menambah ilmu sekaligus berbagi ilmu, menurut kalian gimana?

Senin, 25 Maret 2019

Gimana caranya biar gabut?

Gimana caranya biar gabut ya? Kok habis ngerjain ini eh ada kerjaan yang lain, ga selesai selesai, sebenarnya yang bener itu gimana? yang enak itu gimana? gabut atau ga gabut? Dijelaskan dalam quran surah al insyirah yg artinya bila telah melaksanakan suatu urusan kerjakanlah urusan yang lain, singkat padat dan jelas dong. Jadi disini kita diajarkan untuk tidak gabut temen2, kenapa demikian?
Ada yang pernah menjelaskan bahwa ketika kita hidup, hanya ada dua kategori kesibukkan yang kita jalani, kalau kita tidak disibukkan oleh yang namanya kebaikan maka kita akan disibukkan oleh keburukan, oleh hal hal yang unfaedah, ga banget kan.
nah makanya janganlah sampai kita ngelakuin hal hal yang unfaedah, bukannya nambahin pahala ini malah berakhir sia2 atau justru nambah dosa.

Gimana emang caranya biar ga gabut? Ya dengan ga gabut. List kegiatan, setelah ngelist jangan diingkari itu listnya, ibarat list itu orang yang kamu sayangi deh, masak iya kamu mau kecewain orang yang kamu sayangi, ceilah.

Terus evaluasi deh apa yang udah dilakuin, udah efektif apa belum, udah produktif atau sekadar sok sibuk aja? biar apa si dievaluasi? Biar jadi lebih baik tentunya, masak mau stuck stuck disitu aja, kan gaseru ya kan.

Mungkin kalian juga punya banyak cara dan kegiatan untuk mengisi hidup kalian, intinya yg ingin disampaikan disini adalah kalo dah selese suatu urusan ya kerjain yg lain, dan jangan lupa istirahat, ok.

Sabtu, 23 Maret 2019

Kecewa

Pernah kecewa? Bagaimana perasaanmu atas kekecewaan itu? Terus menyalahkan diri sendiri? Mungkin pertanyaan itu muncul terus dalam diriku, selalu saja timbul rasa bersalah dalam diri seakan tak bisa hilang rentetan kekecewaan itu, kalau ada yg bilang setelah hujan akan ada pelangi apakah pelangi akan tetap nenghiasi langit meskipun langit itu mendung dengan kabut gelap yg menyelimutinya, apakah manusia tetap akan mendapatkan pelangi itu? Kurasa tidak.
Lalu bagaimana? Mungkin kita perlu memindahkan awan hitam itu, kita tidak bisa menghilangkannya karena hukum kekekalan benda dimana setiap benda tidak dapat dihilangkan melainkan hanya bisa dirubah, hal ini berlaku sama untuk awan hitam tersebut, begitulah hidup ini seperti kekecewaan diibaratkan sebuah awan hitam yg terus menutupi diri kita, bila kita enggan mengubah energi kekecewaan itu menjadi energi positif maka kapan kita akan merasakan indahnya pelangi, mari kita berusaha untuk memindahkannya,  semoga saja semua akan baik2 saja, yes cause everything has gone been okay right.

Jumat, 08 Maret 2019

Jauh

Sudah berapa lama waktu perbedaan kita?
Sudah berapa jarak kau lalui tanpaku?
Sudah berapa kata kulukiskan, kugambarkan dirimu, ingin kubuang kenangan antara ini.

Pertemuan berantonim dengan perpisahan
mengapa mereka harus ada?
Kenapa tidak hanya pertemuan saja, lalu disusul dengan segala kebahagiaan yg datang silih berganti?
Adilkah antara pertemuan dan perpisahan yg slalu beriringan?
Adilah, ya adil lah maksudnya.
Kenapa demikian?
mari kita mudahkan satu hal ini, bila seseorang sedang bertemu dengan kebahagiaan lalu tanpa berpisah dengannya, tentu kebahagiaan menjadi sesuatu yang hambar atau justru membosankan, bertemu dengan kebahagiaan terus menerus tanpa ada kesedihan yang datang, ya memang itu menjadi impian banyak orang, namun untuk orang yang memiliki naluri tentu itu menjadi sesuatu yang menyebalkan, begitu juga dengan seseorang yg terus bertemu dengan kesedihan, tentu sangat kurang menyenangkan, ya begitulah.

Sudah sejauh mana kita mampu memahami dua hal tersebut? Pertemuan dan Perpisahan? Tanpa kita sadari atau tidak setiap hari kita bertemu dengan matahari dan bulan, tentu bukan? Belajar dari alam terkadang lebih menyenangkan dibanding belajar di kelas, hanya terkadang saja, namun kita perlu memahami sudah sejauh mana kita mampu menerima tiap momen pertemuan dan perpisahan yang silih berganti kita lewati

                                                                                                                              Yogyakarta

Jumat, 01 Maret 2019

hakikat nafsu

Lu pernah nanya ke gw soal malas kan? Anggap aja pernah ya, hehe
 jadi disini gw bakal jelasin scra pendapat gw, jadi malas itu termasuk bagian dari nafsu, nafs, an nafs atau nafsu diartikan sebagai keinginan, artinya disini malas itu sebagai sebuah keinginan yg ada di dalam diri lu ketika lu males,  nafsu itu dominan dalam diri lu sehingga hati dan akal lu bisa ampe kalah dominan ama nafsu itu yaitu berupa malas, coba deh ketika akal lu dominan disana, lu bakalan mikir kalo gw rajin gw bakal berkarya banyak bikin ortu bangga, nyatanya itu hanya ada dalam pikiran lu aja tanpa ada tindakan yg menyertainya, karena apa? Ya nafsu tadi yg cenderung mendominasi.
Lalu bagaimana solusinya? adalah kita mengendalikan hawa nafsu kita, mencoba mempositifkan nafsu kita,  itulah istimewanya manusia diberikan akal sekaligus nafsu karena keduanya bisa membuat manusia semulia mungkin bila berhasil mengendalikannya begitu pula sebaliknya mira, nah solusinya menurut gw gmana kita merubah nafsu yg negatif itu jadi positif bukan hanya soal nafsu makan ya, hehehe
Lebih dari itu, rajin juga nafsu lho nafsu pengen tau ilmu lebih luas lagi, nafsu pengen lebih dekat pada pencipta, ada banyak sekali jenisnya tapi terkadang manusia itu dibutakan oleh dirinya sendiri, kita harus bisa mengubah energi dari nafsu itu untuk menjadi energi kinetik, sebuah pergerakan yang positif, dengan karya karya dan terus berkarya untuk kedepannya sehingga apa yang kita lakukan sekarang kelak akan mendapat balasan yang lebih baik lagi, baik untuk kita maupun untuk orang-orang di sekitar kita

Kamis, 28 Februari 2019

Kipas Angin



Pernah melihat benda berputar ini? Benda yang memiliki kehebatan bisa mengipas angin, makanya namanya kipas angin, kalo yang di tempat sate namanya kipas sate, eh asap sate. Oke itu hanya joke saja.

Ada apa dengan kipas angin? Sebuah pemikiran muncul di telinga saya, bagaimana jika kita belajar dari apa yang ada di sekitar kita, kita maknai untuk apa sebenarnya benda itu, dari sisi yang berbeda tentunya, dari sudut pandang yang tak dapat dipandang dengan hanya dua mata, karena masih ada mata kaki dan juga mata hati.

Baiklah, kipas angin biasa digunakan ketika kita merasa gerah, terutama ketika matahari terik, dengan harapan dapat sedikit menyejukkan badan melalui angin yang ditiup di sekitar kita, namun tidakkah kita lihat bahwa perputarannya selalu sinergis? Maksudnya disini adalah antar baling-baling perputarannya sama, searah dengan jarum jam semua. Next ketika saklarnya dicabut, baling-baling itu seketika akan mati karena tidak ada pasokan energy listrik yang diubah menjadi energy gerak, ya kipas angin itu mati, terdiam, kehilangan kekuatannya, mungkin secara kasat mata angin akan mengejeknya, karena angin tak dapat dikipas kipaskannya lagi, mau mengeluh? Bagaimana caranya? Apakah kipas angin bisa bicara pada tuannya untuk kembali menghidupkannya? Tidak, tidak sama sekali, lalu bagaimana kipas angin meratapi hal tersebut? Ia hanya menunggu beristirahat, pikirnya ia juga sesuatu yang butuh istirahat, bukankah bila ia terus menerus bekerja maka ia akan cepat rusak, ah iya benar juga.

Lalu pelajaran apa yang kita dapatkan dari penjabaran diatas? Ah iya manusia butuh istirahat tentu, tidak boleh mengeluh terutama bila diolok-olok, angin itu rindu tu ama kipas angin makanya diolok-olok, kalo ada yang ngolok-ngolok kalian udah golok aja, eh jangan. Berarti dia lagi rindu ama lu. Hmm dhomirnya ganti2 terus, semoga pada paham. Next kita juga harus tahu waktu dan batasan kita, sebagai manusia itu kerjanya apa, kapan waktu buat ngurusin dunia, dan juga mempersiapkan amal kuda bekal di akhirat. Sedikit sedikit lama-lama jadi ga sedikit, nah gitu kira-kira hal-hal yang dapat kita pandang dari kipas angin, kiranya ada yang punya pendapat lain juga boleh berpendapat selama pendapat belum berubah jadi penbisa, sekian.